Ada suatu kisah kecil yang pernah saya dengar, kisah perkenalan yang unik. Kisah itu diceritakan oleh Ustadz Salim A. Fillah, seorang penulis, dalam sebuah seminar pernikahan.
Ustadz Salim bercerita tentang pamannya, bahwa dahulu pamannya bertemu dengan akhwat yang sekarang menjadi istri pamannya itu di sebuah perjalanan di atas kereta.
Pada saat itu, paman ustadz Salim bersin. Lalu di tempat yang tak jauh dari pamannya, ada akhwat yang menjawab, "Yarhamukalloh".
Kemudian pamannya melihat, ternyata dia akhwat berjilbab! Kemudian pamannya mengajukan secarik kertas kepada akhwat itu. Tebak apa yang diminta dari si akhwat?
(hmm..biasanya kita mikir, nanya nama dan no telepon)
Ternyata, pamannya ustadz Salim itu mengatakan kurang lebih redaksinya begini "dek, tolong kamu tulis nama bapakmu dan alamat lengkapmu".
(Salah tebak kaan..hayo sudah su'udzon sih, hehe. ternyata yang diminta adalah nama bapak dan alamatnya - lho buat apa ya?...)
Ternyata beberapa waktu kemudian, pamannya ustadz Salim itu mendatangi bapaknya akhwat tersebut di rumahnya, untuk melamarnya. Paman beliau bahkan tak tau nama akhwat itu, hanya yang ia ingat, kejadian di kereta itu. Akhirnya mereka pun menikah, dengan izin Allah.
Subhanallah :)
Pelajaran: Ikhwan shalih akan melihat akhwat dari agamanya, setelah itu jika ia mempunyai hasrat untuk menikahinya, maka ia akan mendatangi orangtuanya, bukan meminta no telepon untuk ber-sms atau bertelepon ria.
Jika ia tidak siap menikah, ia tidak akan merayumu atau mengajakmu ke dalam hubungan yang haram dalam bentuk apapun.
0 komentar:
Posting Komentar