Sekarang Penjahat Dunia Maya Menyerang Semua Sistem Operasi

Jumat, 25 Mei 2012

Kejahatan internet semakin berkembang/Google

Kejahatan dunia maya tak akan pernah berhenti. Dilansir McAfee, perkembangan beragam senjata baru oleh para peretas semakin menyasar ke semua produk, bahkan komputer Macintosh.

Pekan ini McAfee mengeluarkan laporan bahwa jumlah potongan baru kode jahat, atau "malware", yang ditujukan ke mesin Windows dalam tiga bulan pertama tahun ini adalah yang paling tinggi dalam empat tahun.

Juga terjadi peningkatan perangkat jahat ditujukan ke perangkat bergerak yang mengelola perangkat lunak Android dukungan Google dan pada komputer Macintosh yang berlandaskan sistem operasi Apple, kata laporan tersebut.

"Dalam kuartal pertama 2012, kami sudah mendeteksi delapan juta contoh perangkat jahat baru, yang memperlihatkan perancang perangkat jahat melanjutkan pengembangan tak kenal lelah," kata Wakil Presiden Senior McAfee Labs Vincent Weafer.

"Teknik dan keterampilan yang sama pada PC (komputer pribadi) kian ditujukan ke landasan lain, seperti komputer jinjing dan Mac," kata Weafer sebagaimana dikutip AFP.

Selama ini sistem operasi Windows paling banyak menjadi sasaran para penjahat dunia maya, namun karena Apple dan Android mulai menguasai pasar di seluruh dunia, keduanya juga menjadi sasaran baru. "Karena makin banyak rumah dan tempat usaha menggunakan sistem operasi ini, serangan akan menyebar," lanjut Weafer.


Data yang Berubah

Terjadi penurunan mencolok di beberapa negara yang sebelumnya terkenal karena kejahatan dunia maya. Pesan sampah (junk mail) merosot lebih dari satu triliun di Brazil, Rusia dan Indonesia. Justru peningkatan terjadi di China, Inggris, Jerman, Polandia dan Spanyol.

Jumlah jaringan komputer yang terserang virus, yang disebut "botnets", naik jadi hampir lima juta, dan Kolombia, Jepang, Polandia, Spanyol dan Amerika Serikat menghadapi peningkatan terbesar.

Para peretas menggelar surel perangkap atau tautan ke mesin yang secara diam-diam sudah terserang perangkat jahat. Hal ini memungkinkan mereka tidak hanya mencuri data atau melacak tombol kunci, tetapi menggunakan mesin yang terserang untuk melancarkan serangan lebih jauh.




Sumber: Liputan6

0 komentar: